Minggu, 28 Maret 2010

KEMURAHAN

Anak lelaki itu duduk membungkuk.

Tatapannya menantang dan tangannya dikepalnya.

"Ayo, berikan pada saya."

Sang kepala sekolah melihat ke bawah, ke arah si pemberontak muda ini.

"Sudah sesering apa kamu berada di sini?"

Anak lelaki itu mendengus menantang.

"Kelihatannya belum cukup sering."

Kepala Sekolah melihat anak itu dengan tatapan aneh.

"Dan tiap kali kamu ke sini, kamu selalu dihukum. Benar, bukan?"

"Ya, saya sudah dihukum berkali-kali, jika itu yang Bapak maksud."

Dia membusungkan dadanya yang kecil.

"Ayo. Saya bisa menghadapi hukuman apapun yang Bapak berikan. Saya selalu mampu."

“Dan tidak pernah sekalipun pikiran mengenai hukuman yang akan menantimu terlintas di kepalamu tiap kali kamu ingin melanggar peraturan lagi, benar tidak?"

"Ya. Saya selalu melakukan apa yang ingin saya lakukan. Tidak ada satupun yang bisa kalian lakukan untuk menyetop saya."

Kepala Sekolah menoleh kepada guru anak itu yang berdiri di sampingnya.

"Apa yang dia lakukan kali ini?"

"Berkelahi. Dia menarik si Tommy kecil dan memasukkan kepalanya ke kotak pasir."

Kepala Sekolah menoleh kembali ke arah si anak.

"Mengapa kamu lakukan itu? Apa yang diperbuat si kecil Tommy kepadamu sampai kau lakukan ha itu?"

“Dia tidak berbuat apa-apa. Saya hanya tidak suka melihat cara dia memandang saya, sama seperti saya tidak suka cara Bapak melihat saya! Dan jika saya pikir saya dapat melakukannya, saya akan memasukkan kepala anda ke sesuatu juga."

Si guru menjadi tegang dan mulai bangkit berdiri saat Kepala Sekolah menatapnya sejenak, melarangnya untuk bertindak.

Kepala Sekolah berpikir sejenak sambil melihat anak itu.

Lalu beliau berkata pelan, "Hari ini, anak muda, kamu harus belajar mengenai kemurahan."

"Kemurahan? Bukankah itu yang kalian orang tua lakukan sebelum makan? (Berdoa, atau 'saying grace',- red). Saya tidak butuh kemurahan apapun."

"Oh, kamu butuh."

Kepala Sekolah mempelajari wajah anak kecil itu dan berbisik.

"Oh ya, kamu benar-benar butuh kemurahan.."

Si anak terus saja memandang marah saat Kepala Sekolah melanjutkan, "Definisi singkat 'Kemurahan' adalah ‘Kebaikan yang tidak sepantasnya diberikan’. Kamu tidak pantas untuk mendapatkannya, hal itu adalah hadiah dan selalu diberikan dengan cuma-cuma. 'Kemurahan' berarti kamu tidak akan mendapat apa yang sepantasnya kamu terima."

Anak kecil itu menampakkan kesan bingung.

"Bapak tidak akan memukul saya? Bapak akan membiarkan saya pergi dari sini begitu saja?"

Kepala Sekolah memandang anak yang pantang menyerah itu.

"Ya, saya akan mengijinkan kamu pulang begitu saja."

Si anak menyelidiki wajah Kepala Sekolah, "Tidak ada hukuman sama sekali? Meskipun saya sudah menyakiti si Tommy dan memasukkan kepalanya ke kotak pasir?"

"Oh, hukuman pasti ada. Apa yang kamu lakukan itu salah dan perbuatan kita selalu ada

konsekuensinya. Hukumannya ada. 'Kemurahan' bukan alasan untuk melakukan hal yang salah."

"Tuh kan ," dengus si anak saat dia menyerahkan tangannya untuk dipukul.

"Ayo, lakukan saja sekarang."

Kepala Sekolah mengangguk kepada Guru.

"Tolong bawa ke sini ikat pinggangnya."

Si Guru memberikan ikat pinggang kepada Kepala Sekolah, yang kemudian melipatnya dengan hati-hati, dan menyerahkannya kembali ke si Guru. Dia memandang si anak saat berkata, "Hitung pukulan-pukulannya."

Dia keluar dari belakang mejanya dan berjalan lurus ke arah si anak.

Dengan lembut ditekuknya tangan si anak yang terjulur ke depan untuk menunggu pukulan-pukulan tersebut. Lalu dia berbalik ke arah si Guru dengan menjulurkan tangannya

sendiri. Satu kata keluar dari mulutnya dengan pelan.

"Mulai."

Ikat pinggang itu melecut tangan Kepala Sekolah yang terjulur. Krek! Anak kecil itu meloncat 2 meter ke udara. Wajahnya diliputi kekejutan.

"Satu," bisiknya. Krek!

"Dua."

Suaranya naik satu oktaf. Krek!

"Tiga."

Dia tidak dapat mempercayai hal ini. Krek!

"Empat."

Air mata mulai menggenangi mata si pemberontak cilik.

"OK, stop! Sudah cukup!" Krek!

Ikat pinggang melecut tangan yang saat itu sudah mati rasa. Krek!

Si anak meringis tiap kali lecutan menghantam, air mata kini mengaliri wajahnya. Krek! Krek! "Tolong berhenti," ratap si bekas pemberontak, "Stop! Saya yang lakukan kenakalan itu, saya yang harusnya dilecut. Stop! Tolong hentikan."

Tetap saja lecutan demi lecutan datang, Krek! Krek!, yang satu menyusul yang sebelumnya.

Akhirnya berakhir juga semuanya.

Kepala Sekolah berdiri dengan kening yang berkilauan oleh keringat dan butiran keringat menetes dari wajahnya. Dia berlutut dengan perlahan-lahan. Dia mempelajari wajah si anak sesaat, lalu mengulurkan tangannya yang bengkak untuk mengelus wajah si anak yang tengah menangis. Lalu dia mengucapkan kata ini dengan lembut, "Kemurahan."

Itulah yang Yesus telah perbuat untuk kita.


sumber : Kumpulan Kotbah

Hujan Ikan di Australia


Sepanjang akhir pekan lalu, penduduk suatu kota kecil di wilayah tandus Australia bagian utara mengalami berkah yang jarang terjadi. Kota mereka dilanda hujan ikan.

Laman harian The Telegraph mengungkapkan, dalam dua hari berturut-turut Kota Lajamanu di negara bagian Northern Territory kejatuhan banyak ekor ikan. Bersama dengan air hujan, ikan-ikan itu muncul begitu saja dari langit.

Sebagian besar ikan masih dalam keadaan hidup. Hujan ikan itu baru berhenti Senin, 1 Maret 2010.

Para pakar cuaca di Australia yakin bahwa ikan spangled perch, salah satu jenis ikan air tawar di Australia, tampaknya terhisap ke dalam badai. Mereka lalu dibawa angin kencang sebelum akhirnya berguguran di Lajamanu, kota yang jumlah penduduknya hanya 669 orang.

"Badai membawa ikan-ikan itu naik hingga ketinggian 40 ribu hingga 50 ribu kaki di udara," kata seorang pakar senior di Biro Meteorologi Australia, Mark Kersemakers. "Saat mereka ikut dalam 'sistem' badai, mereka membeku. Setelah beberapa waktu, mereka bebas dari badai," lanjut Kersemakers.

Ini merupakan kali ketiga dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun di mana Lajamanu dilanda hujan ikan. Peristiwa serupa terjadi pada 1974 dan 2004.

"Biasanya, ikan ada di dalam air. Sekarang ikan-ikan itu jatuh dari langit. Bagaimana kalau sesuatu yang lebih besar jatuh dari langit?" kata Joe Ashley, warga berusia 55 tahun. "Bisa saja besok-besok ada buaya yang akan jatuh dari langit," lanjut Ashley.

Sumber: Vivanews

Rabu, 24 Maret 2010

THE BELL

THE BELL

I KNOW WHO I AM

I am God's child (John 1:12)

I am Christ's friend (John 15:15 )

I am united with the Lord (1 Cor. 6:17)

I am bought with a price (1 Cor 6:19-20)

I am a saint (set apart for God). (Eph. 1:1)

I am a personal witness of Christ. (Acts 1:8)

I am the salt & light of the earth (Matt 5:13-14)

I am a member of the body of Christ (1 Cor 12:27)

I am free forever from condemnation ( Rom. 8: 1-2)

I am a citizen of Heaven. I am significant (Phil 3:20)

I am free from any charge against me (Rom. 8:31 -34)

I am a minister of reconciliation for God (2 Cor 5:17-21)

I have access to God through the Holy Spirit (Eph. 2:18)

I am seated with Christ in the heavenly realms (Eph. 2:6)

I cannot be separated from the love of God (Rom 8:35-39)

I am established, anointed, sealed by God (2 Cor 1:21-22 )

I am assured all things work together for good (Rom. 8:28 )

I have been chosen and appointed to bear fruit (John 15:16 )

I may approach God with freedom and confidence (Eph. 3: 12 )

I can do all things through Christ who strengthens me (Phil. 4:13)

I am the branch of the true vine, a channel of His life (John 15: 1-5)

I am God's temple (1 Cor. 3: 16). I am complete in Christ (Col. 2: 10)

I am hidden with Christ in God (Col. 3:3).. I have been justified (Romans 5:1)

I am God's co-worker (1 Cor. 3:9; 2 Cor 6:1). I am God's workmanship (Eph. 2:10)

I am confident that the good works God has begun in me will be perfected. (Phil. 1: 5)

I have been redeemed and forgiven ( Col 1:14). I have been adopted as God's child (Eph 1:5)

I belong to God

Do you know

Who you are?

Keep this bell ringing...

'The LORD bless you and keep you;

The LORD make His face shine upon you

And be gracious to you;

The LORD turn His face toward you

And give you peace...

Numbers 6:24-26

Skateboard with Hubless Wheels


ObliqO is an innovative recreational device that combines the swinging motion of a snakeboard with a pair of hubless wheels.


Designed by Michele Camerlengo, the prototype features an aluminium alloy frame and two epoxy coated birch plywood decks.

Senin, 22 Maret 2010

MODERN SPEAKERS AND SOUND SYSTEMS



Created by Japanese designer Kunihiro Tsuji, a single Modal speaker is able to deliver ambient sound due to the vertical sound emission.

Just pop open the capsule and extend the speaker - this opens the resonance chamber and increases bass response. At full charge, the speaker can run for nearly 8 hours.

Motorcycle Inspired Rocking Horse









Modern rocking horse built from old motorcycle parts by Felix Götze.

Inspired by classic German motorcycles, this rocking horse comes with a two stroke engine, a sprung saddle and a stylish headlamp.